• 作者:报哥
  • 积分:3784
  • 等级:专家教授
  • 2018/4/19 1:14:45
  • 楼主(阅:57229697/回:0)纪念中印尼建交68周年


    2018413日是中印尼建交68周年。中华人民共和国驻印度尼西亚共和国特命全权大使肖千于当日在《中国日报》网站发表署名文章,介绍中印尼关系发展最新成就,展望中印尼关系美好前景。全文如下:


    携手奋进扬帆丝路


    开启中印尼关系新征程


      中国和印尼是隔海相望的友好近邻。2000多年前,一队满载货物的商船从中国东南沿海驶出,古老的海上丝绸之路就此开启,中印尼两国人民友好往来的历史拉开序幕。中国古代高僧法显、义净沿丝路远航至苏门答腊交流佛法。著名航海家郑和七下西洋,遍访爪哇、苏门答腊和加里曼丹等地,留下传世佳话。在一支支船队往返中,两国不仅完成了商品的互通有无,也实现了文化的交流互鉴。


      印尼不仅是古代海上丝绸之路的重要枢纽,也是“21世纪海上丝绸之路”的首倡之地。2013年,习近平主席在印尼国会发表演讲时首次提出共建“21世纪海上丝绸之路”倡议。作为东盟最大的国家,印尼国土、人口和经济总量均占到东盟十国的40%左右,在地区乃至全球经济中都占据重要份量。中印尼同为发展中大国,在发展经济、改善民生上面临相似任务,在基础设施、产能、金融等领域具有很强互补性,是天然的合作伙伴。近年来,在习近平主席和佐科总统的坚强领导下,中印尼以对接“21世纪海上丝绸之路”和“全球海洋支点”战略为主线,全面深化拓展各领域务实合作和友好交流,推动两国关系不断迈上新水平。


      两国保持频繁高层互访,政治互信不断深化。佐科总统三年内5次访华,与习近平主席6次会晤。特别是去年,佐科总统赴华出席“一带一路”国际合作高峰论坛,两国领导人就全面对接发展战略、全面推进务实合作达成重要共识。两国在各层级、各领域建立了合作对话机制,双边关系呈现全方位推进的良好势头。


      两国经贸联系更加紧密,务实合作稳步提升。2017年,中印尼贸易额达633亿美元,同比增长18.3%,其中印尼对华出口增长33%,双边贸易更加平衡发展。中国对印尼投资达34亿美元,同比增长超过30%,印尼成为中国企业投资海外的十大目的地之一。雅万高铁等一系列重要合作项目稳步推进,基础设施、产能、数字经济等两国合作新动能不断涌现。


      两国人员往来日益密切,人文交流如火如荼,相互了解进一步加深。2017年中国到印尼的游客人数达206万人次,较2013年增加275%,稳居印尼最大海外游客来源国。除巴厘岛外,万鸦老、龙目岛、四王岛等成为中国游客新的热门目的地。印尼在华留学生人数超过1.4万,中国成为印尼第二大留学目的地。大熊猫“彩陶”和“湖春”在印尼安家落户,在两国人民之间架起又一座友谊的桥梁。


      中印尼在“一带一路”框架下合作取得的丰硕成果,生动展示了“一带一路”倡议互利共赢本质和强大生命力。近五年来,“一带一路”倡议坚持共商、共建、共享原则,为国际经济合作贡献了新模式、新方案,为新一轮全球化发展注入新的强劲动力。“一带一路”倡议作为一个开放、透明和包容的国际合作平台,不搞零和博弈和地缘争夺,不针对任何国家,聚焦发展这个根本性问题,帮助沿线国家“筑巢引凤”,增强自身造血能力,实现自主可持续发展,受到包括印尼在内的沿线国家和国际社会的广泛欢迎。佐科总统在出席“一带一路”国际合作高峰论坛期间提出“区域综合经济走廊”合作的新倡议,希将之打造成中印尼对接发展战略合作新的标志性项目。


      去年底召开的中共十九大为中国未来发展规划了蓝图,标志着中国进入新时代,中印尼关系也将迎来新机遇。“幸福都是奋斗出来的”。无论是“一带一路”建设,还是中印尼发展战略对接,要把蓝图变为现实,都需要脚踏实地的奋斗精神。展望未来,中方将同印尼方一道,携手奋斗,落实好两国领导人达成的重要共识,推进雅万高铁等重大项目建设,就“区域综合经济走廊”合作倡议加强沟通,探讨合作重点、思路和模式,为两国在“一带一路”框架下的合作增添新亮点。


      相信在双方的共同努力下,中印尼关系定会继续扬帆远航,驶向更加美好灿烂的明天!


    Maju Bersama di Atas Jalan Sutra


    Menempuh Perjalanan Baru Hubungan Tiongkok-Indonesia


    Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian


    Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga dekat yang bersahabat dengan berhadap-hadapan di kedua tepi laut. Pada 2.000 tahun yang silam, sebuah armada niaga yang penuh muatan berlayar dari pantai tenggara Tiongkok dan mulai menempuh jalan sutra maritim yang kuno, membuka sejarah kontak persahabatan antara rakyat Tiongkok dengan Indonesia. Fa Xian dan Yi Jing sebagai biksu luhur pada zaman kuno Tiongkok mengadakan pertukaran keagamaan Budha dengan menyusuri jalan sutra jauh ke Sumatra. Pelayar terkenal Tiongkok Cheng Ho tujuh kali berlayar ke laut tenggara, berkunjung ke Jawa, Sumatra dan Kalimantan dengan meninggalkan kisah yang menarik. Dalam perjalanan ulang alik berbagai armada, kedua negara tidak saja selesai bertukar komoditas, sekaligus bertukar seni budaya.


    Indonesia tidak saja merupakan pusat penting dalam jalan sutra maritim pada zaman kuno, tetapi juga merupakan "Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21". Pada tahun 2013, Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di Parlemen Indonesia pertama kali mengemukakan proposal pembangunan bersama "Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21". Sebagai negara terbesar dalam ASEAN, volume total wilayah, populasi dan ekonomi Indonesia mencapai 40% dari pada 10 anggota ASEAN, menempati urutan penting dalam perekonomian kawasan bahkan dunia. Tiongkok dan Indonesia tergolong negara besar berkembang, menghadapi tugas yang sama dalam mengembangkan ekonomi dan memperbaiki kehidupan rakyat, kedua negara berpotensi untuk saling mengisi di bidang-bidang infrastruktur, kapasitas produksi dan moneter, dapat dikatakan sebagai mitra kerja sama yang alamiah. Selama tahun-tahun belakangan ini, di bawah pimpinan Presiden Xi Jinping danPresiden Joko Widodo, Tiongkok dan Indonesia mengutamakan penyinergian inisiatif "Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21" dan strategi "Poros Maritim Dunia", secara keseluruhan memperdalam dan memperluas kerja sama pragmatis dan pertukaran yang bersahabat di berbagai bidang, mendorong hubungan kedua negara terus melangkah ke tahap yang baru.


    Kedua negara memelihara kunjungan timbal balik pada lapisan tinggi, terus meningkatkan saling percaya politik. Presiden Joko Widodo lima kali berkunjung ke Tiongkok dalam kurun waktu tiga tahun, enam kali mengadakan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping. Khususnya pada tahun lalu, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Tiongkok untuk menghadiri Forum Tingkat Tinggi Kerja Sama Internasional "Satu Sabuk Satu Jalan". Pemimpin kedua negara mencapai kesepahaman penting mengenai penyambungan sepenuhnya strategi perkembangan dan peningkatan kerja sama pragmatis. Kedua negara telah membentuk mekanisme kerja sama dan dialog di berbagai lapisan dan berbagai bidang, timbul momentum baik perkembangan hubungan bilateral.


    Hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara menjadi lebih erat, kerja sama pragmatis meningkat mantap. Pada tahun 2017, nilai perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia mencapai US$ 63,3 miliar, naik 18,3% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, di antaranya ekspor Indonesia ke Tiongkok meningkat 33%, perdagangan bilateral berkembang stabil. Investasi Tiongkok di Indonesia mencapai US$ 3,4 miliar, lebih dari 30% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, Indonesia sudah menjadi salah satu dari 10 tempat tujuan bagi perusahaan Tiongkok di luar negeri. Serangkaian proyek kerja sama antara lain Jalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami kemajuan mantap, sementara timbul pula sejumlah energi bergerak yang baru dalam kerja sama kedua negara dibidang-bidang infrastruktur, kapasitas produksi dan ekonomi digital.


    Kunjungan personel antara kedua negara semakin erat, pertukaran masyarakat semakin aktif, saling pengertian semakin mendalam. Pada tahun 2017, jumlah turis Tiongkok ke Indonesia mencapai 2,06 juta, bertambah 275% dibandingkan dengan tahun 2013, menjadi negara sumber turis yang terbesar bagi Indonesia. Selain berpariwisata ke Pulau Bali, berbagai pulau lainnya antara lain Manado, Lombok dan Raja Ampat juga telah menjadi tempat tujuan favorit yang baru bagi turis Tiongkok. Jumlah siswa Indonesia yang melanjutkan studi di Tiongkok melampaui 14 ribu, Tiongkok telah menjadi tempat tujuan terbesar kedua bagi siswa Indonesia untuk melanjutkan studi. Sepasang panda Tiongkok "Cai Tao" dan "Hu Chun" sudah menetap di Indonesia, sebagai sebuah jembatan persahabatan yang dibangun antara rakyat kedua negara.


    Kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia dalam kerangka "Satu Sabuk Satu Jalan" mencapai keberhasilan besar, secara hidup memperlihatkan watak saling menguntungkan dan menang bersama yang dianjurkan oleh "Satu Sabuk Satu Jalan" dan dinamika yang kuat. Selama lima tahun terakhir ini, inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" mempertahankan prinsip konsultasi bersama, pembangunan bersama dan pembagian bersama, menyumbangkan model dan konsep yang baru bagi kerja sama ekonomi internasional, menginjeksi daya penggerak kuat bagi perkembangan globalisasi putaran baru. Sebagai platform kerja sama internasional yang terbuka, transparan dan toleransi, inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" tidak mengusahakan perebutan geologi dan tidak ditujukan terhadap negara manapun, membantu pembangunan negara-negara sepanjang jalan dengan menfokuskan masalah fundamental pembangunan, meningkatkan kemampuan pembangunan pribadi, merealisasi perkembangan berkelanjutan secara mandiri, sehingga mendapat sambutan luas negara-negara sepanjang jalan, termasuk Indonesia serta masyarakat internasional. Dalam Forum Tingkat Tinggi Kerja Sama Internasional "Satu Sabuk Satu Jalan", Presiden Joko Widodo mengajukan proposal baru tentang kerja sama "koridor ekonomi komprehensif regional", berharap menjadikannya sebagai proyek pertanda yang baru bagi penyambungan kerja sama strategis perkembangan.


    Sidang Kongres Nasional Ke-19 Partai Komunis Tiongkok yang diselenggarakan pada akhir tahun lalu telah menggambarkan perkembangan Tiongkok di masa depan, menandakan bahwa Tiongkok telah memasuki era baru, sedangkan hubungan antara Tiongkok dan Indonesia juga menghadapi peluang baru. "Kebahagiaan berasal dari perjuangan". Baik pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan", maupun penyinergian strategi perkembangan antara kedua negara, diperlukan semangat perjuangan keras untuk mengubah gambar biru menjadi realitas. Ke depan pihak Tiongkok akan bersama dengan pihak Indonesia, berjuang bersama, menerapkan kesepahaman penting yang dicapai oleh pemimpin kedua negara, mendorong pembangunan proyek jalan kereta cepat Jakarta-Bandung, mengadakan kontak terkait proposal kerja sama "koridor ekonomi komprehensif regional", menjajaki titik berat kerja sama, gagasan dan model, menambah titik cerah yang baru dalam kerja sama kedua negara di bawah kerangka "Satu Sabuk Satu Jalan".






    帖间广告位01


    目前不允许游客回复,请 登录 注册 发表言论。